Jumat, 11 Maret 2016

Bisnis Tanpa Modal?! Saya Sudah Melakukan... Saya Sudah Membuktikan!

Sumber: Facebook
Postingan sebelumnya makin hotttt! Langsung pada bejibun komentarnya berbagi ilmu Bisnis Tanpa Modal! Nanti ada 3 orang yang saya kasih buku yaa..
Saya pun mau cerita, apa yang saya lakukan mencari uang waktu jaman dulu kala memulai usaha. Langkahnya seperti ini:
Jualkan produk orang lain ⇨ kumpulkan keuntungannya ⇨ gunakan untuk modal bisnis lainnya ⇨ putar terus keuntungannya untuk menambah stock barang ⇨ Tunda kesenangan, gunakan secukupnya untuk kebutuhan.
Agustus 1998 saya mulai kuliah di Universitas Gadjah Mada, seminggu setelah ospek saya sudah berpikir keras untuk bisa mencari uang sendiri. Sebagai anak yatim yang nekat kuliah, saya harus tau diri karena sudah berjanji pada ibu, bahwa saya akan kuliah dengan biaya yang saya cari sendiri!
Pekerjaan saya pertama dalam 3 bulan adalah menjadi penjaga penitipan tas di Swalayan Kopma UGM, fee nya 21.000/minggu. Kecil? Ya iyalaaah hehe.. Namun dalam waktu 3 bulan itu saya belajar banyak bagaimana duit diputar di bisnis swalayan, ada yang suppliyer, barang di pajang, lalu terjadi penjualan..
Akhirnya saya dapat ide, jualin produk orang lain, ambil selisih harganya, kumpulkan keuntungannya!
Ada kawan punya celana gunung, saya ambil 20, saya bantu jualkan. Harga celana 35.000 saya jual 50.000, Sampai kalau kuliah bawa tas ransel isinya celana gunung semua.
*trims untuk mas Broto
Ada kawan bisa produksi jaket, saya minta samplenya, saya tawarkan kepada orang-orang yang mau pesan. Termasuk ke komunitas-komunitas mahasiswa, Satu jaket harga 55.000 saya jual 85.000!
*Trims untuk mas Fauzan dan Mbak Warni
Ada teman yang punya produk kaos unik, saya ambil 30, muter saya jualkan dari kopma ke Kopma, kaos harga 25.000 saya jual 45.000. Ada juga stikernya yang unik, saya ambil bergepok-gepok, tiap awal bulan laporan jualannya.
*Trims untuk Mas Adez
Ada kawan bisa bikin gantungan kunci, pin, souvenir. Saya bantu jualkan tiap ada pesanan, saya desain sendiri, saya lempar ke kawan saya untuk dikerjakan. Dari situ ambil keuntungan
*Trims untuk mas Purwanto dan Mbak Peni
Ada kawan bisa sablon spanduk, rontek, umbul-umbul, saya carikan job orderan dari kantor-kantor, dapat komisi sampai 30% dari total pembuatan.
*Trims untuk mas Zamani
Dan masih banyak produk lainnya yang saya makelari.. Marketing! Makelar is Everthing!
Dari hasil jualan produk orang itu, sebagian uangnya untuk kebutuhan yang ngirit, bayar kuliah, dan saya berikan untuk ibu saya. sebagian lagi saya kumpulkan untuk modal bisnis kedua!
Apa itu?
SUPPLIYER STICKER KAMPUS!
Saya belajar desain sendiri dengan Corel 5 di sebuah rental komputer sederhana, pulang kuliah bisa berjam-jam sampai sore saya utak atik sendiri, kadang dibantu yang jaga rentalan ketika saya kesulitan.
*Trims Mas Eko dan Mas Pri.
Terus saya mulai belanja alat-alat sablon, kertas stiker, cat, dan lain-lain. Desain buatan sendiri saya print, ada kawan saya di desa saya ajak belajar nyablon, terus ujicoba, makin lancar, stiker mulai dikerjakan. Dari satu desain.. dua desain.. hingga ratusan desain!
Stiker saya drop ke Kopma-Kopmas kampus di Jogja dan Solo. Dari Kopma UGM, UII, UMY, UNY, YKPN, UPN, UNS, UMS, dan lain-lain!
Tahun 2002, omzet jualan saya dengan menyuplai stiker kampus sudah 3-4 juta/bulan, dengan keuntungan bersih bisa sampai 2 juta/bulan. Tiap awal bulan stiker saya drop, tunggu penjualan, nanti bulan depan saya ambil laporannya.
Siang panas, hujan badai keliling naik motor hingga ke Solo menyuplai sticker adalah biasa, pernah nekat pulang membawa 30 lembar gulungan stiker dengan dislempangkan di badan, sampai rumah bekas rafianya memerah di kulit dengan ngilu yang tak hilang semalaman.
Ketika lulus kuliah tahun 2004, saya memulai usaha Kedai Digital awal tahun 2005, peninggalan bisnis stiker saya di beberapa Kopma masih tersisa, ada beberapa etalase yang saya hibahkan untuk kopma dan karyawan disana agar bisa dimanfaatkan untuk lainnya.
Kalau kamu melihat saya sekarang, dengan tulisan atau seminar yang bisa menginspirasi banyak orang, ini bukan hasil yang instan. Ini adalah hasil pengalaman perjalanan panjang berbisnis jatuh bangun, hancur lebur, bangkit lagi sejak tahun 1998...
Nama saya Saptuari Sugiharto, saya kuliah di UGM selama 5 tahun 8 bulan.. Ketika di wisuda bareng 4000 mahasiswa, saya bisa menegakkan kepala.. Saya sudah membuktikan bisa kuliah tanpa harus menjadi peminta-minta dan merepotkan orang tua!
Salam,
@Saptuari
Note: kisah saya bisa dilihat di video di bawah ini yang pernah tayang di RCTI, TVONE, METRO TV, dan KOMPAS TV, semoga menginspirasi..

Cari Jaket di Respiro Bogor